Predict The Future

“IF you can see how your life from beginning to end, do you want to change it?”

-k-

Pertanyaan sederhana yang hampir selalu ditanyakan semua orang adalah MASA DEPAN. Apa itu masa depan, bagaimana masa depan itu, baikah masa depanku, cerahkah masa depannya, apa yang akan terjadi di masa depan, dan beribu bahkan berjuta-juta pertanyaan mengenai masa depan.

 

Masa depan menjadi misteri paling terbesar di abad ini -ralat- mungkin di abad-abad yang lalu juga, bahkan mungkin menjadi misteri bagi adam dan hawa. Sepintar apapun manusia, misteri masih susah untuk dipecahkan. Diprediksi? Mungkin, tapi dipastikan sudah tentu mustahil.

 

Beberapa orang menjadi tidak sabar untuk memecahkan misteri ini. Sebut saja mulai dari tukang ramal yang berdasarkan ilmu kebatinan, hingga para ilmuwan dan cendikiawan yang berdasarkan teori-teori yang bermodalkan ilmu pengetahuan mencoba untuk terus dan terus memecahkan misteri ini. Paling tidak untuk bisa mengintip barang satu detik saja apa yang akan terjadi di masa depan. Saking tidak sabarnya, Pemikir paling terkenal di dunia coba memecahkan misteri ini dengan membuat suatu teori mengenai relativitas waktu. Yap, teoritis paling terkenal yang dicetuskan oleh Albert Einstein.

 

Mari kita liat sejenak mengenai teori relativitas waktu. Albert Einstein menjelaskan bahwa ada yang bernama ruang waktu. Apa itu ruang-waktu? Selama ini kita hanya mengenal 3 dimensi. Yaitu maju mundur, kiri kanan, dan atas bawah. Namun sebenarnya masih ada dimensi ke-4, yaitu waktu. Ya, waktu adalah bagian dari dimensi. Contohnya: Jika anda ingin bertemu rekan anda di suatu tempat pada waktu pukul sekian, anda telah melewati 3 dimensi yaitu bergerak maju atau mundur, belok ke kiri atau ke kanan, naik ke atas atau turun ke bawah dan anda juga telah melewati dimensi waktu yaitu waktu pukul sekian. Jika anda tidak melewati dimensi waktu tersebut anda tidak akan menemui rekan anda. Bayangkan waktu adalah seperti sebuah ruangan kamar tidur kita, yang bisa kita lalui dengan membuka dan menutup pintu yang ada disana untuk melakukan perpindahan ruangan. Tentunya teori ini menimbulkan pro kontra terkait dengan apa yang disebut dengan mesin waktu, dimana seseorang bisa melakukan perjalanan waktu (time traveler) menuju masa lalu maupun masa depan. Dan ini menjadi kontroversi dunia hingga sekarang.

 

Kembali lagi mengenai misteri mengenai masa depan, pertanyaan sederhananya adalah apakah teori itu bisa menjawab misteri tersebut, apakah Einstein bisa melihat masa depan, apakah dengan teori itu dia bisa melihat dengan jelas masa depan dan akhir hidupnya? Yang saya tau kini yang tertinggal dari Einstein adalah teori yang menjadi fenomenal itu. Kalau orang sepintar Einstein saja tidak dapat menjawab misteri tersebut, apalah arti seorang pinggiran cireng seperti saya ini, yang katanya tidak ada 10 persennya dari kejeniusan sang Albert. Yah saya Cuma berpikir sederhana,masa depan itu adalah sebuah misteri sekaligus sebuah anugrah dari Tuhan, sebuah klise klasik untuk orang yan tak dapat menjawab secara ilmiah..hehehhe…

 

Tapi mari kita pikirkan bersama, sesederhana pertanyaan ini : Mengapa Tuhan menyembunyikan masa depan dari kita? Mengapa Tuhan merahasiakan kisah hidup kita sendiri kepada kita yang akan menjalaninya? Jikalau Ia begitu mengasihi kita, bukankah seharusnya Ia memberitahukan apa yang harus kita lakukan dan tidak kita lakukan untuk dapat berhasil di masa depan? (lhooo.. jadi banyak yak pertanyaannya..ahahahahha).

 

Yang saya tahu, Hal pertama yang diciptakan oleh Tuhan adalah waktu, sebelum ia menciptakan langit dan bumi.

 

Pada mulanya Allah menciptakan Langit dan Bumi…”

 

Perhatikan kata yang saya Bold. Hal pertama yang diciptakan bukanlah langit dan bumi. Wah ternyata selama ini saya diajari hal yang kurang tepat mengenai hari penciptaan..hehehhe… yah bukannya salah asuhan, tapi memang untuk menyadari hal ini, diperlukan pembelajaran, hikmat dan berbagai literarut untuk melihat kata “Pada Mulanya…”. Nah ini yang saya pahami, bahwa Tuhan yang di dalam kekekalan, termasuk waktu,  Istilah kerennya keabadian, harus membuat suatu rentang waktu agar ciptaannya dapat hidup dalamnya. Mengapa? Sederhananya adalah karena Ia maha tau. Ia tau bahwa untuk tinggal di dalam kekekalan harus ada pembelajaran di dalam ketidakkekalan. Untuk menjadi abadi, harus mengerti yang namanya fana. Untuk bisa hidup harus tau yang namanya kematian. Untuk itulah diciptkan suatu rentang waktu, dimana ada awal dan ada akhir. Sebuah garis waktu yang hanya Tuhan yang tau alur dan bagaimana akhirnya.

 

Ehh, sebelumnya maap yah, kok tulisannya jadi berat begini…hahahhaha… salahkan kepada produser dan sutradara film Arrival, karena tulisan dan pemikiran ini lahir setelah saya menonton film ini. Di salah satu scene (kalau tidak salah hamper menjelang akhir filmnya…) ada pertanyaan seperti yang saya tulis di awal artikelini: “Jika seseorang dapat melihat dan mengetahui kehidupannya mulai dari awal dan akhir, akankah ia mengubahnya?”

 

Mmm…. Saya rasa justru pertanyaan itu menjadi jawaban dari seluruh misteri mengenai masa depan dan pertanyan sederhana saya tadi. Mengapa Tuhan sengaja “Menyembunyikan dan Merahasiakan” masa depan dari kita? Jawabannya sederhana, agar kita tetap menjadi manusia. Tidak menjadi Tuhan, Tidak menjadi Ahli Waktu, Tidak menjadi Sang Alpha dan Omega, Tidak menjadi Sang Pencipta. Kejatuhan terbesar manusia adalah ingin menjadi seperti Allah, pahamkah sampai disini? Keinginan kita menjadi seperti Tuhanlah yang membuat masa depan disembunyikan untuk Kita. Nah lho, kok bisa gitu.. jadi bingung..hehhehe…

 

Sederhananya adalah, Tuhan memberikan waktu untuk kita belajar menjalani anugrah yang dia berikan hari demi hari, waktu demi waktu, detik demi detik tanpa perlu merasa kuatir tentang hari depan. Hari depan Tuhan yang pegang, jadi dengan kita percaya kepadanya, hari depan kita sudah pasti terjamin baik adanya. Persoalannya adalah kita serngkali tidak sabar untuk menjalani hari-hari kita, apalagi jikalau ada kemalangan dan kesusahan di dalamnya. Nah kan jadi orang ga sabaran.

 

Segala sesuatu akan ada akhirnya, termasuk rentang waktu. Sudut pertanyaannyalah yang harus kita ubah, bukan lagi akan ada apa di masa depan itu, tapi dengan siapakah kita akan melangkah menuju masa depan itu. Kadang ketidaksabaran membuat kita salah melangkah dan salah memilih dengan siapa kita akan melangkah. Jadi buat kita yang masih sering tidak sabaran dan muncul pertanyaan seperti apa masa depan itu, yakinlah akan ada Tuhan dan kita disana, nah untuk bisa disana, kita harus menetapkan langkah-langkah kita dari sekarang, kini dan masa kini. Karena masa depan itu adala kumpulan langkah-langkah yang kita jalankan mulai dari masa lalu, masa kini hingga masa nanti.

Seseorang pernah berkata kepadaku :

“Cara paling mudah untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya…”

 

Saatnya berhenti bertanya, berhenti penasaran, berhenti menerka-nerka, berhenti untuk tidak sabaran. Saatnya kita menentukan dan menciptakan langkah kita untuk masa depan.

 

 Lets us predict the Future. 

 

-k-

 

4 Comments Add yours

  1. paling suka kata-katanya “Cara paling mudah untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya…”.. keren banget..

    1. Tian says:

      Itu kalimat sederhana tapi maknanya dalam.. berkomitment untuk menjalani hari-hari demi masa depan..semangat menjalani hari…

  2. amrudly says:

    Waktu memang tidak bisa diperdiksi. Daripada capek mikirin masa depan, sehingga pergi ke tukang ramal, dan berujung syirik, mendingan gunakan waktu sekarang untuk mengerjakan kebaikan.
    seperti, berbidahlah seakan-akan besok meninggal, dan berushalan mencari reeki seakan-akan hidup selamanya.

    1. Tian says:

      yappp setuju… karena sesungguhnya hari ini adalah “Gift” dari Tuhan… Semangat menjalani hari…

Leave a comment