Suatu pagi aku datang lebih cepat
Melangkah mendekati meja kerja dengan sedikit terburu-buru
Melemparkan tas begitu saja
Segera membuka laptop
Ini deadline!! Harus segeraa !!
Segera menyandarkan diri ke kursi
Brukkk… buka laptop… buka email…
Sepenuhnya percaya kepada kursi
Untuk menopang bobot yang berat ini
…
Suatu siang aku bersegera mengunyah sisa makan
Terburu-buru menenggak sesuprut air putih
Untuk mendorong sisa-sisa makanan menuju ke lambung
Melegakan tenggorokan sebelum kembali bersegera kerja
Glek..glek..glek…glek…
Air itu melegakan…
Air itu menyempurnakan makan siangku
…
Suatu sore aku bersegera menutup laptop
Harap-harap menunggu detik melaju dengan cepat
Ahaa.. pas angka enam
Saatnya meluncur pulang…
Menuju rumah sakit yang berjarak hanya sepersekian jam
Melihat dengan tenang senyum mama mengembang
Luka yang terkompres dengan baik
Tangan yang masih terlilit dengan antibiotic
Yang lantas terlelap dalam nyenyak
Legaaa….
…
Suatu menjelang malam…
Tidak, kali ini tidak terburu-buru
Hanya berjalan santai menuju loket pembayaran
Meminta print tagihan sementara
Terlihat angka tersenyum rapih disana
Kubalas senyum dengan kata “Tuhan mencukupkan..”
…
Suatu malam menjelang tidur
Menutup mata perlahan menikmati dinginnya kasur tanpa seprai
Bau obat khas RS
Suara para suster yang wira wiri menghampiri
Nyala terang benderang lampu lorong yang sengaja dibiarkan
Bunyi erangan di kamar sebelah, para suster yang tergopoh-gopoh menghampiri
…
Suatu ngantug menjelang
Sebelum tidur ingin kuucapkan syukur
Untuk kursi,
Untun air putih,
Untuk para dokter,
Untuk para suster,
Untuk mesin print,
Untuk kasur dingin,
Untuk lampu menyala
Dan untuk Tuhan
…
Apa itu iman?
Ini dan itu
semua